Nilkaz.com, Kendari – Kasus dugaan penggelapan dana nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD)Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh mantan karyawan Bank BPD Sultra memasuki babak baru,
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra melakukan pemeriksaan kepada divisi IT Bank BPD Sultra berinisial AB sebagai saksi, Rabu, 1 Maret 2023.
AB diperiksa berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Khusus Nomor : Print-02/P.3/Fd.1/01/2023 tanggal 31 Januari 2023.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sultra Dodi menjelaskan, dalam kasus ini Kejati Sultra telah menetapkan satu orang tersangka berinisial TFH yang merupakan salah satu dosen di perguruan tinggi di Sultra. Namun, Dody enggan menyebut secara detail TFH dosen di perguruan tinggi mana.
“Pemeriksaan AB sebagai saksi dan penetapan tersangka TFH merupakan pengembangan dari perkara atas nama AGK yakni karyawan Bank Sultra yang saat ini sedang menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Kendari,” jelasnya.
Dalam kasus ini, kata Dodi, TFH berperan sebagai penampung dana nasabah menggunakan rekening pribadi dan mendapatkan fee.
“TFH sebagai penampung dana nasabah dimasukkan dalam rekeningnya dan dia mendapatkan fee atau bonus,” ujar Dodi
Diberitakan sebelumnya, AKG ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kejati Sultra karena diduga melakukan tindak pidana korupsi penggelapan dana ratusan nasabah senilai Rp 1,9 miliar.
Modusnya, sejak 20 Agustus-25 Oktober 2021, AGK melakukan pendebetan dana 105 rekening milik nasabah Bank BPD Sultra Cabang Utama Kendari yang dilakukan sebanyak 21 kali. Kemudian, AGK memindahbukukan kedalam rekening nomatif yang sudah tidak digunakan.
Laporan: Jabar
Editor : Once
