Nilkaz.Com, Buteng — Kebakaran lahan perkebunan 5 Hektar terjadi di Desa Polindu Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, membuat pemilik lahan bernama Wa Wela terduduk lesulesu dan kehilangan harapan.
Warga Desa tersebut, kini hanya bisa meratapi nasib usai lahan yang menjadi sumber penghasilannya telah habis terbakar.
“Saya mau dapat hasil uang di mana lagi seluruh tanaman kebun saya sudah terbakar. Pekerjaan saya ini hanya seorang petani mengharapkan hasil ubi kayu (singkong) yang dapat dijual dan untuk makan sehari-hari,” ungkapnya.
“Tapi kalau sudah terbakar mau ambil dimana lagi,” imbuh Wa Wela dengan nada sedih saat ditemui di lokasi kebakaran, Kamis (02/11).
Tak hanya Wa Wela saja, 16 warga Desa Polindu lainnya juga mengalami kerugian akibat lahan kebun seluas 5 hektar itu mengalami kebakaran hebat pada Sabtu (7/10/2023).
Salah satu pemilik kebun yang terbakar, La Asrin, mengaku tak mengetahui penyebab kebakaran.
“Pada saat kebakaran, saya tidak ada dilokasi. Informasi penyebab kebakaran sampai saat ini saya belum ketahui,” katanya.
La Asrin mengungkapkan, akibat kebakaran itu kerugian dideritanya ditaksir mencapai puluhan juta. Sebab, seluruh tanaman kebun miliknya terdiri dari tanaman singkong, pisang, jambu mente, pohon jati, dan pohon mahoni sudah hangus tak bersisa.
“Sudah hampir 6 tahun kebun ini saya rawat dan hasil kebunnya sudah saya manfaatkan menjadi mata pencarian nafkah untuk anak-anakku. Akibat musibah kebakaran ini semua lenyap tidak ada lagi tersisah,” ucapnya dengan nada sedih.
Warga menunjukkan rumah kebun yang hangus terbakar, tersisah debuh.
Warga lainnya yang mengalami nasib serupa, La Rada, mengatakan, kerugian tanaman kebunnya sama dengan kebun milik La Asrin.
“Kebun kami ini semua tanamannya memiliki kesamaan. Kalau dihitung-hitung kerugian kami ini mencapai puluhan juta. Selain tanaman, ada rumah kebun dan pagar kayu atap seng hangus terbakar,” ucapnya.
“Kami mau mengeluh di mana. Tanaman kami sudah terbakar semuanya,” sambungnya.
Terakhir, para korban kebakaran lahan kebun ini pun berharap kepada pemerintah daerah, agar dapat memperhatikan lahan kebunnya yang sudah terbakar. (Red)