
Nilkaz.Com, Kendari — Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) Kabupaten Muna, mengajak petani untuk meningkatkan kualitas kelapa Sawit di Kabupaten Muna dan memberikan dampak positif kepada kalangan masyarakat petani.
Ketua Gapoktan Muna, Ahmad Zakaria berupaya memberikan edukasi kepada petani kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan kemajuan kelapa sawit.
Persoalan yang terjadi adalah petani tidak membeli bibit unggul bersertifikat dan membuat produktivitas menjadi rendah sehingga penghasilan petani dibawa standar.
“Jadi petani itu belum mendapatkan pencerahan atau penjelasan secara mendetail dan langsung action, misalnya mencabut tumbuhan liar kelapa sawit di perkebunan juga tidak subur, bibitnya juga asal-asalan, tentunya tidak akan menghasilkan dan tidak akan berbuah,” ucapnya, di Kendari, Kamis (14/09).
Dengan hadirnya Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) sebagai lembaga edukatif ditengah masyarakat petani, pemerintah, dan koorporasi direktorat jendral perkebunan untuk memajukan dan mensejahterakan petani kelapa Sawit.
‘Harapan saya kedepannya untuk Apkasindo sesuai dengan visi membina mengembangkan memajukan petani kelapa sawit sehingga negeri ini menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia dan dapat memajukan dari segi perindustrian,” ujarnya Ahmad Zakaria.
Dengan kemajuan itu, kata dia, petani mau menanam kelapa sawit dan mau merawatnya dengan standard yang ditentukan sehingga menghasilkan sesuai prospek.
Meski diakui produktivitas kelapa sawit masih relatif tidak begitu besar. Namun petani di Muna Barat, itu dapat memahami bagaimana mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Zakaria.
Dia juga menjelaskan pada saat tanam, memang bibit yang kami dapatkan tidak berasal dari sumber benih yang resmi. Sebelumnya adanya pemberdayaan Gapoktan banyak tantangan yang dihadapi petani di daerahnya. Di antaranya bibit bersertifikat susah didapat, akses pupuk yang sulit, dan informasi harganya yang terbatas.
“Bisa rugi jika mendapatkan bibit yang asalnya tidak jelas sumbernya, sedangkan benih yang dikembangkan di masyarakat benih yang bersertifikat setidaknya memiliki 3 sertifikat benih PPKS Medan Sertifikat dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sultra dan Sertifikat Layak edar, sehingga kami hadir untuk mencegah masyarakat dari sesuatu yang merugikan,” tandasnya.
Tak hanya itu, Di Kabupaten Muna ini Apkasindo baru hadir dan kelapa sawit baru mulai dicanangkan mulai tahun 2023.
“Perkebunan kepala sawit di Muna sudah ada 10 tahun terakhir, Namun baru sekitar 50 -100 hektare. Kami hadir mengorganisir mereka tentang kelapa sawit akhirnya sekarang ini sudah kurang lebih 2000 ha perkebunan kelapa sawit,” urai Ahmad Zakaria.
Disisi lain, Pupuk kelapa sawit ini bisa menghasilkan 4 tahun dan sekali panen bisa sampai 10 tahun dan sekali panen bisa sampai 2, 5-10 tandan setiap dua Minggu kalau rata satu tandan 20 kg berarti 10 tandan 200 kg dan satu kilo seharga 2000 Rupiah.
“Kalau tidak menyediakan bibit unggul dan pupuk yang memadai dan sistem perawatan yang kurang memadai maka akan mengalami kerugian dan kami hadir untuk menghubungkan antara petani dan distributor petani dan pemerintah petani dan korporasi yang mana bisa mendapatkan sawit yang cukup berkualitas,” pungkasnya.
Penulis: Kariadi