Nilkaz.com, Kendari – Aksi mogok makan masyarakat masyarakat Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kantor Komnas HAM RI mendapat dukungan dari mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra).
Puluhan mahasiswa berbagai kampus yakni Universitas Halu Oleo (UHO), Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Universitas Mandala Waluya (UMW) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari melakukan aksi solidaritas bertempat pintu masuk UHO Kendari, Rabu 28 Desember 2022.
Mahasiswa dari berbagai kampus di Sultra mendukung perjuangan mahasiswa dan masyarakat Sumbawa Barat yang menggelar aksi mogok makan di Komnas HAM sejak 13 Desember 2022 dan menuntut penutupan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Abdul Mukmin menegaskan, PT AMNT diduga melakukan pelanggaran HAM dan berdasarkan sikap tegas Amnesty Internasional Indonesia dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara Barat berbuntut panjang.
“Dimana Amnesty Internasional Indonesia meminta perusahaan untuk ditutup,” ungkapnya.
Sementara hasil penyelidikan pelanggaran HAM rampung dilakukan karena penutupan sementara dapat menjadi langkah yang harus dipertimbangkan sebab muara dari penyelidikan pelanggaran HAM dapat berujung pada pertanggung jawaban individu kelompok bahkan koorporasi
“Bagaimana tidak PT AMNT diduga membuang limbah merkuri 14 ton perhari ke laut NTB,” ucapnya.
Kata dia, persoalan CSR sebesar Rp 120 miliar per tahun yang tidak jelas muaranya kemana dan persoalan pembatasan buruh untuk berserikat hingga sudah banyak memakan korban pekerja yang harus kehilangan nyawa.
“Salah satu yang menjadi sorotan kami adalah kebijakan ketenaga kerjaan mulai dari kecelakaan kerja sampai hilangnya nyawa pekerja, PHK sepihak, penghancuran serikat, jam kerja, hingga pembatasan media sosial,” bebernya.
Dan hingga saat ini perlawanan warga lokal Sumbawa Barat terus di gelorakan. Menurutnya, aksi-aksi massa sampai hari ini masih terus berlanjut. Bahkan sejumlah mahasiswa dan masyarakat Sumbawa hingga saat ini masih melakukan aksi mogok makan di kantor Komnas HAM. Namun belum juga ada titik terang penyelesaiannya.
“Kami yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara melakukan aksi solidaritas untuk masyarakat NTB,” tegasnya.
Abdul Mukmin mendukung sepenuhnya aksi mogok makan mahasiswa dan masyarakat NTB yang melakukan Aksi mogok makan di Komnas HAM yang sudah berjalan 18 hari. Peserta mogok makan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) karena mengalami dehidrasi.
“Atas peristiwa tersebut kami yang tergabung Mahasiswa Sultra mendesak penutupan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang telah melakukan pelanggaran HAM terhadap masyarakat Sumbawa Barat,” tegasnya
Selain itu, meminta Kepada Komnas HAM untuk menyelesaikan dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara serta mengusut tuntas korban jiwa dan hilangnya pekerja PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan mencopot dan mengadili jajaran Direktur PT AMNT atas peristiwa tersebut.
Aksi mahasiswa ditutup dengan pembakaran foto para Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan deklarasi dukungan perjuangan mahasiswa dan masyarakat Sumbawa Barat.
Sekedar informasi, PT Amman Mineral Nusa Tenggara adalah perusahaan tambang terbesar ke dua di Indonesia setelah Freeport lahir dari rahim semangat nasionalisme asset bangsa ini yang sebelumnya PT Newmont dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi Negara khususnya masyarakat lokal Nusa Tenggara Barat disekitar tambang, tetapi telah berbanding terbalik.
Reporter : Jabar
Editor : Once