Nilkaz.com, Kendari — Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov Sultra) mendapatkan penghargaan kinerja keuangan terbaik melalui kegiatan Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (Readsi).
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan bahwa prestasi tersebut merupakan pemicu untuk terus bergerak dan hadir ditengah petani sebagai mana arahan Pj Gubernur Sekda agar terus menggenjot pelaksanaan program dan kegiatan lain yang muaranya dapat mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) OPD.
“Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan terus bergerak dalam melakukan percepatan pelaksanaan program/kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat, khususnya petani,” ucapnya, Jum’at (2/2/2024).
Salah satu program tersebut adalah Readsi yang merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga di pedesaan, termasuk pemanfaatan sumber daya demi peningkatan pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian.
Dalam pelaksanaan program Readsi di Sulawesi Tenggara yang masif dan efektif mendapat apresiasi dan atensi positif dari pemerintah pusat.
Penghargaan yang didapatkan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra berupa:
Kategori kinerja keuangan terbaik dari 6 Provinsi dan 13 kabupaten penerima program Readsi. Provinsi penerima program adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.
Program readsi yaitu program peningkatan kesejahteraan rumah tangga petani miskin di pedesaan, termasuk pemanfaatan sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan sektor pertanian dan non pertanian.
Untuk diketahui, sasaran penerima manfaat Program Readsi adalah petani, dengan kriteria yaitu :
Petani miskin yang memiliki lahan untuk kegiatan usaha tani secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan ekonomi di sektor pertanian yang didukung oleh Readsi.
Petani aktif yang akan bertindak sebagai “agen perubahan”, yang mempunyai potensi untuk memotivasi petani lainnya dalam meningkatkan penghidupannya.
Petani yang tidak memiliki lahan dan petani pemilik lahan sempit yang potensial untuk mengembangkan sumber dayanya sebagai sumber pendapatan keluarga.
Kepala keluarga perempuan yang aka difasilitasi oleh program dalam upaya pengembangan usaha tani lahan pekarangan, nonfarm, perbaikan gizi, dan pengelolaan keuangan.