Nilkaz.com, Kendari — HMI Cabang Kendari melalui Bidang Pembinaan Anggota (PA) menyoroti terkait usulan Wakil Ketua Komisi X (Sepuluh) DPR RI, Dede Yusuf tentang usulannya melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam guru Bimbingan Konseling (BK) dalam upaya pendisiplinan siswa-siswi di sekolah.
“Guru BP itu harusnya diambil dari penegak hukum bisa Bhabinkamtibmas atau Babinsa. Tapi itu harus disepakati bersama, sehingga penegakan disiplin di lingkungan sekolah dilakukan sesuai dengan tupoksinya,” kata Dede Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2023), dilansir dari detik.com.
Menanggapi usulan dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut, Wasekum Bidang Pembinaan Anggota (PA) HMI Cabang Kendari, Zuhur Lamade menurutnya usulan yang telah di sampaikan oleh Dede Yusuf itu dianggap keliru dan bisa menimbulkan masalah baru.
“Iya betul, akhir-akhir ini banyak sekali masalah yang terjadi di sekolah-sekolah seperti halnya kasus bullying, tentunya kita memiliki harapan bahwa hal ini harus menjadi perhatian serius kita semua sebab menyangkut wilayah pendidikan yang merupakan laboratorium melahirkan SDM (Sumber Daya Manusia) unggul demi masa depan bangsa, dan tentunya untuk mengatasi masalah seperti ini, itu tidak terlepas dari peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) “ucapnya pada Kamis (5/10/2023).
“Namun melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa atau pengusulan bahwa Guru BK/BP harus diambil dari Babinsa adalah suatu penarikan konklusi yang keliru. Secara keilmuan juga bahwa pengusulan Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai Guru BK juga tidak tepat karena tidak memiliki latar belakang keilmuan yang tepat untuk berdiri dibidang itu,”sambungnya.
Mahasiswa Jurusan BK itu juga menekankan agar usulan dari Dede Yusuf ditarik kembali, karena pihaknya menilai kemasan pendidikan masa Orde Baru bisa muncul kembali.
“Jadi, usulan itu saya harap ditarik kembali, karna ini bukan menyelesaikan masalah, namun menambah masalah. Kita juga tidak lupa bagaimana potret dunia pendidikan di masa orde baru yang bisa saja ini memunculkan kecurigaan dan ketakutan akan muncul kemasan baru,”pungkasnya. (Nzl)