Nilkaz.Com, Kendari — Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Kendari bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari, menggelar sosialisasi kerjasama untuk menangkal berita hoax di tahun politik 2024.
Sosialisasi itu berempat di di SMKN 4 Kendari dengan melibatkan 115 peserta yang berstatus sebagai pemilih pemula.
“Ini salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Mafindo Kendari dengan maksud untuk melawan fitnah, hasut, hoaks dan ujaran kebencian di medsos yang terkait dengan pemilu dan sasarannya adalah pemilih pemula,” ujar Presidium Mafindo Jejaring Indonesia Tengah, Jumrana, Sabtu (11/11/2023).
Ia menerangkan ada tiga tujuan utama dari program Sekolah Kebangsaan tersebut. Pertama, memperkenalkan program Tular Nalar. Kedua, melakukan edukasi literasi digital terkait misinformasi dan disinformasi. Ketiga, mendidik remaja pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya ketika melakukan pencoblosan dan terhindar dari informasi-informasi sesat sehingga bisa memilih dengan hati nuraninya.
“Pelatihan ini kita utamakan agar mereka paham apa itu hoaks, bagaimana melakukan antisipasi supaya mereka tidak mudah terpapar oleh hoaks. Karena sebagaimana kita ketahui, setiap kali momen pemilu banyak hoaks yang beredar. Kami ingin ketika mereka memilih pemimpin yang mereka inginkan itu pilihan mereka tanpa terpapar oleh hoaks,” ucapnya.
“Jadi, informasi yang mereka terima informasi yang sebenarnya mengenai calon yang akan mereka pilih sehingga mereka tidak salah memilih,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari Jumwal Shaleh menerangkan kegiatan tersebut memiliki manfaat yang sangat besar. Sebab sasaran utamanya adalah pemilih pemula.
“Pemilu ini beredar berita-berita hoaks atau berita tidak benar berkaitan dengan pemilu maka melalui kegiatan Tular Nalar oleh Mafindo pemilih pemula bisa mengetahui mana yang berita hoaks dan yang tidak,” ungkapnya.
Melalui kegiatan tersebut, ia berharap pemilih pemula agar memilih sesuai dengan hati nuraninya tanpa adanya paksaan dari pihak-pihak lain.
“Kemudian, memilih juga berdasarkan pelacakan atau pengecekan informasi. Ada dua yang perlu ditekankan yaitu mengenai rekam jejak dari calon atau pasangan calon dan berdasarkan visi misi programnya apakah menguntungkan bagi mereka atau tidak,” tuturnya.
Ia menjelaskan sejauh ini, sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kota Kendari bukan hanya sosialisasi secara langsung. Tetapi melalui berbagai akun sosial media agar dapat menyasar para generasi milenial.
“Generasi milenial mayoritas menggunakan gadget dalam berkomunikasi, kami sekarang semua fasilitas untuk sosialisasi KPU semua punya akun media sosial mulai dari Facebook, Instragram, Twitter yang sekarang disebut dengan X, semua fasilitas ini kami gunakan untuk merambah ke dunia milenial selain melakukan sosialisasi secara langsung,” tandasnya (Red).