Nilkaz.Com, Kendari — Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara segera mengambil sikap dan langkah-langkah atasi dampak kekeringan yang melanda beberapa daerah di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara.
Pasalnya beberapa daerah sudah di landa banyak kekeringan dan masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih seperti biasanya. Tak hanya itu, banyak yang terdampak dari bencana kekeringan ini.
Ketua DPC GMNI Kendari Rasmin Jaya mengatakan melihat kondisi iklim yang sangat panas menjadikan alasan untuk Pj (Penjabat) Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto untuk segera mengantisipasi terjadinya kekeringan dan mengambil tindakan sigap dengan menginstruksikan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan seluruh kepala daerah di 17 Kabupaten/Kota.
“Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, apa lagi banyak petani-petani yang saluran irigasinya sudah mulai kekeringan. Kerusakan ekosistem utamanya juga di wilayah-wilayah penyangga air salah satu dampak berkurangnya ketersediaan air bahkan dapat berakibat terjadinya krisis air,” bebernya. Sabtu (21/10/2023) di Kendari.
Hal ini tak bisa dibiarkan, apa lagi kondisi kekeringan ini tak bisa di prediksi sampai kapan akan berlanjut. Sehingga sudah harus ada langkah-langkah dan antisipasi dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten se-Sultra untuk meminimalisir keluhan masyarakat karena air bersih. Hal ini diungkap oleh Rasmin.
“Karena itu harapannya kepada Penjabat (Pj) Gubernur Sultra untuk mengintruksikan kepada seluruh Bupati/Walikota segera mengantisipasi krisis air untuk mengakomodir masalah masyarakat di setiap komponen,” tegasnya.
Dia melanjutkan, langkah-langkah yang perlu dilakukan para Bupati/Walikota dalam mengatasi krisis air yakni dengan melakukan sosialisasi dan himbauan gerakan hemat air kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten/Kota. Meskipun dampaknya sangat signifikan diakibatkan oleh banyaknya hutan gundul dan rusak sehingga resapan air tak ada lagi.
Mantan Ketua DPK GMNI FISIP UHO juga ini, mengingatkan perlu ada upaya untuk meningkatkan ketersediaan air tentang kebutuhan pertanian melalui perbaikan dan pembangunan embung, parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi, dan lainnya guna menjaga ketersediaan pangan dan produksi.
“Tentunya masalah demikian perlu ada pembangunan sarana dan pra sarana untuk menyediakan fasilitas air bersih secara khusus. Baik itu melalui pembiayaan APBD Pemrov dan Pemda, swadaya masyarakat, dan sumber pembiayaan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menginstruksikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD ) agar cepat melakukan langkah-langka dalam mengurangi dampak kekeringan yang melanda petani sawah di beberapa daerah kabupaten di Sulawesi Tenggara.
“Kepada seluruh OPD, khususnya BPBD, PU, Dinas Pertanian dan Peternakan, Perkebunan dan Hortikulura, agar mengambil langkah cepat sebagai upaya antisipasi dan adaptasi El Nino,” kata Pj Gubernur Andap di Kendari.
Redaksi.