Oleh: Agnesia Iftitha Arthamevia
Nilkaz.com — Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah. Hal ini menjadikan negara Indonesia harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mewadahi.
Sumber daya manusia yang berkualitas ini diwujudkan melalui suatu pendidikan yang mana pendidikan inilah yang nantinya akan membentuk serta mengasah kemampuan yang ada di dalam diri manusia, agar bisa mengelola sumber daya alam dengan sebaik mungkin.
Pendidikan merupakan sarana utama untuk mendapatkan pengetahuan bagi setiap manusia yang ada didunia ini.
Sebagai salah satu icon untuk mengasah keahlian serta menambah wawasan terkait dengan apa yang belum di dapatkan. Maka di sisi lain, pendidikan juga berfungsi sebagai sarana dalam pembentukan karakter serta kepribadian manusia.
Berbicara terkait dengan pendidikan kurang menarik jika penulis tidak membahas terkait dengan permasalahan pendidikan yang ada di negara Indonesia ini.
Permasalahan pendidikan yang telah terjadi baru-baru ini di negara Indonesia merupakan hasil dari pengimplementasian atau penerapan suatu kebijakan yang kurang signifikan terhadap permasalahan pendidikan yang dihadapi.
Salah satu dari permasalahan pendidikan pada saat ini diantaranya seperti; Kualitas pendidikan yang kurang mewadahi,
mahalnya biaya pendidikan, kurangnya materi belajar, tidak ada fasilitas yang mewadahi, kualitas pendidik yang dinilai buruk.
Dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka penulis dapat memberikan penjelasan akan di uraikan sebagai berikut;
Kualitas Pendidikan yang Kurang Mewadahi
Kualitas pendidikan yang ada, akan berpengaruh terhadap sistem pendidikannya. Hal ini dikarenakan baik buruknya sistem pendidikan yang ada dapat berpotensi besar dalam menjadikan sistem pendidikan Indonesia yang kurang kondusif.
Hal ini juga akan berdampak pada elemen-elemen dasar pendidikan. Jika permasalahan ini masih belum menemukan solusi, maka dengan ini pendidikan di negara Indonesia tidak akan mencapai suatu pendidikan yang ideal.
Oleh karena itu, seharusnya pemerintah dapat memberikan pembenahan terhadap sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Dan mahalnya biaya pendidikan, hal ini masih menjadi permasalahan pendidikan yang ada di negara indonesia pada saat ini. Meskipun permasalahan ini sudah memiliki solusi yaitu dengan di adakannya beasiswa berupa KIP bagi kaum pelajar SD, SMP, SMA, dan tingkatan mahasiswa, namun beasiswa tersebut belum sepenuhnya bisa meringankan beban biaya sekolah bagi pelajar indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari segi pendistribusian beasiswa tersebut, banyak dari mereka yang ingin melanjutkan sekolah supaya mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas, namun karena keterbatasan biaya maka mereka harus putus sekolah dan memilih untuk bekerja. Penyebaran program beasiswa ini dinilai kurang efektif dan sering salah sasaran. Oleh karena itu, pihak pemerintah harus mendata dengan baik dan teliti terkait dengan penyebaran beasiswa tersebut.
Selanjutnya, kurangnya materi belajar, hal ini bisa menyebabkan gagalnya program kurikulum yang akan disusun. Karena pada dasarnya, kurikulum disusun untuk menyempurnakan materi. Dari materi yang telah ditambahkan tersebut, nantinya diharapkan bisa menambah wawasan, pemahaman, dan keilmuan secara luas yang sebelumnya belum dikatahui.
Namun kenyataannya, Indonesia dalam menerapkan kurikulumnya dari segi kesiapan materi dinilai kurang efektif. Tidak ada fasilitas yang mewadahi, fasilitas yang dimaksud disini adalah mulai dari bangunan sekolah yang rusak, sehingga memerlukan perbaikan, kurangnya fasilitas berupa buku bacaan bahkan materi pelajaran dan lain sebagainya.
Kualitas Tenaga Pendidik yang di Nilai Buruk
Kualitas pendidik yang dinilai buruk disebabkan karena tenaga pendidik yang kurang kompeten dalam bidangnya. Hal ini membuat penyampaiannya dalam materi dinilai kurang efektif, sehingga mereka tidak mudah untuk menerima materi dengan baik dan cepat.
Namun selain dari permasalahan yang telah dijelaskan diatas, ada suatu permasalahan yang lebih utama, dikarenakan menyangkut tentang sistematis pembelajaran di negara ini. Adapun yang dimaksud disini adalah kurikulum yang tidak memberikan manfaat bagi siswa (merugikan siswa).
Indonesia dipandang sebagai suatu negara yang sering mengalami pergantian kurikulum. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pergantian kurikulum yang ada di Indonesia, mulai dari awal kemerdekaan kurikulum 13 (K13), hingga kurikulum akhir ini yaitu kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.
Selanjutnya, pergantian sistem kurikulum dinilai tidak efektif bagi suatu pendidikan. Hal ini dikarenakan siswa yang akan menerima pembelajaran tersebut dinilai kurang memahami dan sulit bagi siswa untuk memilih serta mengembangkan potensi atau keahlian yang ada dalam dirinya yang disesuaikan dengan kemauan dan keahlian mereka.
Tidak hanya siswa, tenaga pengajar pula juga terkena dampaknya. Tenaga pendidik akan terbebani dengan berbagai tugas yang banyak untuk mempelajari tentang materi dan tugas dalam mengajari muridnya dengan materi yang sangat banyak.
Sehingga, hal ini tidak mengakibatkan tenaga pendidik dinilai kurang maksimal dalam mengajar muridnya. Jika persoalan pergantian kurikulum terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk membenahi sistem pendiddikan yang ada di negara ini, maka hal ini dapat dinilai kurang kondusif dalam menciptakan pola pendidikan yang akan dilaksanakan.
Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah menerapkan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kondisi pendidikan di negara ini, agar pendidikan di negara Indonesia mampu bersaing dengan pendidikan yang ada di luar negeri.
Penulis: Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
Editor: Kariadi