Nilkaz.com, Kendari — Himpunan Mahasiswa Jurusan (Human) Antropologi, gelar kompetisi Ilmiah, di Gedung Aula Fakutas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Halu Oleo (UHO), Rabu (07/06/2023).
Ketua panitia pelaksana, Andy pranata dalam laporanya mengatakan, kegiatan ini untuk membuka ruang dan mencari bakat mahasiswa terpendam,Kompetisi tersebut berupa orasi ilmiah, karya tulis ilmiah dan publik speaking.
Selain itu, untuk meningkat potensi mahasiwa antropologi yang turut mengambil peran dalam kegiatan ini.
“Kami panitia mengucapkan rasa terimakasih kepada dosen Jurusan Antropologi yang sudah mendukung kegiatan ini, dan peserta yang sudah ikut berpartisipasi dalam menyalurkan bakat,” ucapnya.
Dalam sambutanya, Ketua Human Antropologi UHO, Atni Purwanti menjelaskan bahwa Public speaking adalah proses seseorang menyampaikan sesuatu kepada orang lain dengan cara komunikasi yang efektif dan professional.
“Jadi, lomba public speaking ini untuk membentuk rasa percaya diri guna menjadi mahasiswa yang berkualitas ketika tampil dalam berbagai kegiatan,” tegas Atni.
Seseorang dalam public speaking, kata Atni, tidak hanya teori yang harus dikuasai, tapi lebih ke intonasi dan bahasa tubuh dan retorika yang mumpuni.
“Public speaking yang kita ketahui adalah berbicara di depan umum menyampaikan suatu informasi secara lisan di hadapan publik dengan mental yang kuat dan percaya diri untuk melatih skil,” ucapnya.
“Semoga dalam kegiatan ini, bisa menambah pengalaman dan wawasan bagi peserta yang berpartisipasi,” kata Atni Purwanti, asal Konsel.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jurusan Antropologi, Abdul Jalil, S.H.I., M,A M.E.I mendorong mahasiswa Jurusan Antropologi untuk mengasah dan membiasakan menulis karena ini tugas kampus peaper mahasiswa itu jelas ada.
Kegiatan seperti ini, kata dia, seharusnya terbuka untuk umum juga, karena intrenal HMJ Kurang masif akhirnya dari internal saja yang bisa mengikuti.
“Ini sebenarnya salah satu hal yang kurang pas, tapi karena bersifat internal, maka hanya mahasiswa Antropologi saja yang bisa mengikutinya,” ucapnya saat diwawancarai media ini.

Ia berharap pada Human Antropologi bisa berkonstrubusi positif pada lomba-lomba tingkat fakultas dan bisa berkolaborasi dengan jurusan lain.
Selain itu, mahasiswa yang berpotensi tentu diikutsertakan dalam lomba tingkat provinsi bahkan nasional untuk menuliskan karya ilmiah.
“Tidak cukup kegiatan mahasiswa hanya dalam lingkup internal kampus saja, akan tetapi harus ikut berkompetisi di ajang nasional juga,” ujar Abdul Jalil.
Abdul Jalil menambahkan, terkait orasi ilmiah seorang mahasiswa sebagai agen of change dan sosial control, harus mampu mempengaruhi dalam hal positif dan pekah terhadap situasi dan kondisi lingkungan yang ada di sekelilingnya.
“Orasi ilmiah itu, demontsrasi untuk menyalurkan asipirasi rakyat, ketika dalam kehidupan nyata tidak sesuai kebijakan, maka melalui kegiatan ini mahasiswa diasa menyalurkan aspirasi yang baik,” tutupnya.
Penulis: Redix